Mengenal Apa Itu Vitamin 25 (OH)D?
25-hydroxyvitamin D (25-OHD), juga dikenal sebagai calcidiol, adalah bentuk utama vitamin D yang beredar dalam darah. Ketika tubuh terpapar sinar matahari, kulit memproduksi vitamin D3 (cholecalciferol), yang kemudian diubah di hati menjadi 25(OH)D. Selain itu, vitamin D2 (ergocalciferol) yang diperoleh dari makanan dan suplemen juga diubah menjadi 25(OH)D di hati. Vitamin D sendiri merupakan vitamin yang larut dalam lemak dan berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh.
Manfaat Vitamin 25 (OH)D Bagi Tubuh
Kesehatan Tulang: Vitamin 25(OH)D berperan penting dalam penyerapan kalsium dan fosfor di usus, yang esensial untuk pembentukan dan pemeliharaan tulang yang kuat. Defisiensi vitamin D dapat menyebabkan osteomalasia pada orang dewasa dan rakhitis pada anak-anak .
Sistem Kekebalan Tubuh: Vitamin 25(OH)D memainkan peran dalam modulasi sistem kekebalan tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D dapat meningkatkan respons imun terhadap patogen, alergi dan mengurangi risiko penyakit autoimun seperti multiple sclerosis dan rheumatoid arthritis .
Kesehatan Jantung:Â Beberapa studi telah mengaitkan kadar 25(OH)D yang rendah dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, penyakit jantung koroner, dan stroke. Suplementasi vitamin D dapat membantu mengurangi risiko ini .
Kesehatan Mental:Â Vitamin D memiliki hubungan dengan fungsi otak dan mood. Kadar 25(OH)D yang rendah sering dikaitkan dengan depresi dan gangguan mood lainnya. Suplementasi vitamin D dapat membantu memperbaiki gejala depresi pada beberapa individu
Menjaga kesehatan otot dan saraf:Â Vitamin D membantu menjaga kekuatan dan fungsi otot, serta mendukung kesehatan saraf dan fungsi otak. Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kelelahan otot, nyeri, dan masalah saraf.
Membantu melawan kanker:Â Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vitamin D dapat membantu melindungi dari beberapa jenis kanker, seperti kanker kolorektal dan payudara.
Bagaimana Proses Pembentukan Vitamin 25 (OH)D?
Vitamin 25(OH)D dapat diperoleh dari dua sumber utama, yaitu:
Paparan sinar matahari:Â Saat kulit terpapar sinar matahari, sinar UVB mengubah struktur provitamin D3 (yang terdapat pada kulit) menjadi previtamin D3. Previtamin D3 kemudian berubah menjadi vitamin D3 secara spontan.
Konsumsi makanan:Â Vitamin D3 terdapat dalam beberapa makanan, seperti ikan berlemak (makerel, sarden dll), telur, dan jamur yang telah terpapar sinar matahari. Vitamin D2 terdapat dalam beberapa makanan nabati, seperti jamur yang ditanam dengan sinar UV.
Pentingnya Mengukur Kadar Vitamin 25 (OH)D
Pengukuran kadar 25(OH)D dalam darah digunakan untuk menentukan apakah seseorang memiliki kadar vitamin D yang cukup, defisiensi, atau toksisitas. Menurut NCBI, kadar 25(OH)D yang optimal adalah antara 30-100 ng/mL. Kadar di bawah 20 ng/mL dianggap deficiency, sementara kadar 20 - <30 ng/mL dilaporkan sebagai insufficiency yang dapat menyebabkan toksisitas jika berlanjut dalam jangka panjang.
Korelasi Kadar Vitamin 25 (OH)D Dengan Kejadian Alergi
Vitamin D memainkan peran penting dalam sistem kekebalan tubuh dan regulasi respon imun. Penelitian telah menunjukkan adanya korelasi antara kadar vitamin D dan kejadian alergi, termasuk asma, rhinitis alergi, dan dermatitis atopik. Dilansir dari NCBI, berikut beberapa hubungan keduanya:
Vitamin D dan Sistem Kekebalan Tubuh
Vitamin D mempengaruhi fungsi berbagai sel imun, termasuk sel T dan sel B, serta makrofag dan sel dendritik. Penelitian menunjukkan bahwa vitamin D dapat mengurangi peradangan dan meningkatkan toleransi imun, yang penting dalam mencegah respon alergi berlebihan.
Asma dan Kadar Vitamin D
Beberapa studi epidemiologis menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah berhubungan dengan peningkatan risiko dan keparahan asma. Misalnya, sebuah studi yang dipublikasikan di NCBI menemukan bahwa anak-anak dengan asma yang memiliki kadar vitamin D rendah cenderung mengalami lebih banyak eksaserbasi asma atau kondisi ketika gejala gangguan pernafasan semakin memburuk dan bersifat akut dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar vitamin D yang cukup.
Rhinitis Alergi
Penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dan peningkatan prevalensi rinitis alergi. Sebuah studi cross-sectional menunjukkan bahwa individu dengan kadar vitamin D rendah lebih mungkin mengalami gejala rhinitis alergi dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar vitamin D yang normal.
Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik, atau eksim, adalah kondisi kulit yang sering dikaitkan dengan kadar vitamin D yang rendah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D dapat mengurangi gejala dermatitis atopik pada anak-anak. Sebuah meta-analisis yang dipublikasikan di NCBI mengkonfirmasi bahwa ada hubungan signifikan antara kadar vitamin D yang rendah dan peningkatan risiko dermatitis atopik.
Alergi Makanan
Vitamin D dapat berperan dalam mencegah alergi makanan. Penelitian pada anak-anak menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang cukup dapat mengurangi risiko alergi makanan. Misalnya, sebuah studi yang dipublikasikan di NCBI menemukan bahwa anak-anak dengan defisiensi vitamin D lebih mungkin mengalami alergi makanan dibandingkan dengan mereka yang memiliki kadar vitamin D yang cukup.
Dampak Akibat Dari Defisiensi Vitamin 25 (OH)D
Kekurangan 25-OHD dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk:
Rakhitis:Â Pada anak-anak, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan rakhitis, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan tulang menjadi lunak dan rapuh.
Osteomalacia:Â Pada orang dewasa, kekurangan vitamin D dapat menyebabkan osteomalasia, yaitu suatu kondisi yang menyebabkan tulang menjadi lunak dan mudah patah.
Nyeri tulang dan otot:Â Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan nyeri tulang dan otot.
Kelemahan otot:Â Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kelemahan otot.
Depresi:Â Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat meningkatkan risiko depresi.
Bagaimana Cara Menjaga Kadar Vitamin D 25-OH yang Cukup?
Berikut beberapa tips untuk menjaga agar kadar vitamin D 25-OH dalam tubuh tercukupi:
Paparkan diri ke sinar matahari: Nikmati paparan sinar matahari (waktu terbaik antara pukul 08.00 – 15.00 WIB) selama 15-20 menit, 2-3 kali seminggu, dengan menggunakan tabir surya secukupnya. Apabila sudah muncul bintik-bintik kemerahan di kulit, menunjukkan bahwa tubuh Anda sudah cukup terpapar sinar matahari.
Konsumsi makanan kaya vitamin D:Â Sertakan makanan kaya vitamin D dalam menu harian Anda.
Pertimbangkan suplemen vitamin D:Â Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui apakah Anda memerlukan suplemen vitamin D.Â
Vitamin D-25 OH adalah penanda penting untuk menilai status vitamin D dalam tubuh dan memiliki berbagai manfaat kesehatan yang signifikan. Mengukur kadar 25(OH)D dapat membantu dalam mendeteksi defisiensi dan mengarahkan intervensi yang tepat untuk mencegah masalah kesehatan terkait vitamin D. Jangan lupa selalu cek kesehatan Anda secara rutin minimal 1 tahun sekali melalui pelayanan medical check-up di klinik K-Lab untuk mendeteksi dini kemungkinan risiko penyakit dan mengatasinya bersama dengan segera. Hubungi di nomor 081381367915.
Sumber:
コメント