top of page
Gambar penulisklabdigitalmarketi

Apa Penyebab Kanker Ovarium dan Bagaimana Cara Mendeteksinya?

Apa Penyebab Kanker Ovarium dan Bagaimana Cara Mendeteksinya?

Kabar duka datang dari Shella Selpi Lizah, seorang kreator konten di TikTok yang meninggal dunia pada Kamis, 29 Agustus 2024 setelah tiga tahun berjuang melawan kanker ovarium. Kabar kepergian Shella dibagikan oleh suaminya, Albi, melalui media sosial dengan penuh duka. Kisah perjuangan Shella sempat viral di media sosial, di mana dia membagikan pengalamannya melawan kanker yang dimulai setelah tidak menstruasi selama tiga bulan. Pada akhir Oktober 2021, Shella didiagnosis dengan kista berukuran 9 cm yang terus berkembang pesat hingga akhirnya terdeteksi sebagai kanker ovarium. Meskipun sempat mengira kebiasaannya makan makanan ber-MSG adalah penyebabnya, Shella kemudian menyadari bahwa kanker dipicu oleh banyak faktor, termasuk genetik dan hormon.


Kanker ovarium adalah jenis kanker yang menyerang ovarium, organ reproduksi wanita yang bertanggung jawab untuk memproduksi telur. Meskipun kanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker ginekologi yang jarang terjadi, namun bisa sangat berbahaya karena seringkali tidak terdeteksi pada tahap awal. Memahami penyebab dan cara mendeteksi kanker ovarium dapat membantu meningkatkan peluang untuk penanganan yang efektif. Berikut ini adalah beberapa informasi penting tentang penyebab dan deteksi kanker ovarium.

 

Penyebab Kanker Ovarium


Penyebab pasti kanker ovarium belum sepenuhnya diketahui, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang mengembangkan penyakit ini:


  1. Genetik dan Riwayat Keluarga: Wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau kanker payudara memiliki risiko yang lebih tinggi. Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 adalah faktor genetik yang dapat meningkatkan risiko kanker ovarium. Sumber 1 Sumber 2.

  2. Usia: Risiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan kasus kanker ovarium terjadi pada wanita yang sudah menopause atau berusia lebih dari 50 tahun.

  3. Hormon dan Kesuburan: Wanita yang belum pernah melahirkan atau mengalami masalah kesuburan mungkin memiliki risiko lebih tinggi. Selain itu, terapi hormon yang berkepanjangan juga bisa menjadi faktor risiko.

  4. Penyakit Endometriosis: Wanita dengan endometriosis, suatu kondisi di mana jaringan yang mirip dengan lapisan rahim tumbuh di luar rahim, berisiko lebih tinggi terkena kanker ovarium.


Apa Penyebab Kanker Ovarium dan Bagaimana Cara Mendeteksinya?

Cara Mendeteksi Kanker Ovarium


Deteksi dini kanker ovarium sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan. Meskipun tidak ada tes skrining standar yang direkomendasikan untuk semua wanita, beberapa metode dapat digunakan untuk mendeteksi kanker ovarium, terutama jika Anda memiliki faktor risiko:


  1. Ultrasonografi Transvaginal: Tes ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar ovarium dan dapat membantu mengidentifikasi tumor atau kista yang mencurigakan.

  2. Tes CA-125: Ini adalah tes darah yang mengukur kadar protein CA-125 yang seringkali tinggi pada wanita dengan kanker ovarium. Namun, tes ini tidak spesifik untuk kanker ovarium dan bisa meningkatkan jumlah false positive.

  3. Human Epididymis Protein-4 (HE-4): glikoprotein yang ditemukan pada sel epitel organ epididimis manusia, digunakan sebagai prediktor keganasan dan  deteksi dini kanker ovarium.

  4. Pemeriksaan Panggul: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari adanya perubahan atau benjolan di ovarium dan bagian panggul lainnya.

  5. ROMA (Risk Of Ovarian Malignancy Algorithm): Pemeriksaan yang digunakan untuk membantu menilai risiko kanker ovarium pada wanita dengan massa panggul berdasarkan kadar HE4 dan CA 125 pasien, dan masa menopause.

  6. Biopsi: Jika ada kecurigaan, biopsi mungkin dilakukan untuk mengambil sampel jaringan dari ovarium dan memeriksanya di laboratorium untuk mengetahui adanya sel kanker.


Penting untuk menyadari faktor risiko dan melakukan pemeriksaan rutin jika Anda berisiko tinggi terkena kanker ovarium. Konsultasikan dengan dokter K-Lab di nomor 081381367915 untuk mendapatkan saran yang sesuai berdasarkan kondisi kesehatan dan riwayat keluarga Anda. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, peluang untuk mengatasi kanker ovarium akan lebih baik. 

 

Sumber:

4 tampilan0 komentar

Comments


bottom of page