Fenomena Morning Surge: Mengapa Serangan Jantung Lebih Sering Terjadi di Pagi Hari?
- klabdigitalmarketi
- 9 Mei
- 3 menit membaca

Tahukah kamu bahwa serangan jantung dan stroke paling banyak terjadi di pagi hari? Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa waktu antara pukul 06.00 hingga 12.00 merupakan periode paling rawan terjadinya gangguan kardiovaskular. Kondisi ini berkaitan dengan pola sirkadian tubuh, yaitu ritme biologis harian yang mengatur berbagai fungsi fisiologis. Dalam rentang waktu tersebut, risiko kejadian serius seperti infark miokard, stroke, aritmia, hingga kematian jantung mendadak cenderung meningkat.Ā
Fenomena ini dikenal sebagai Morning Surge, yang dapat membahayakan individu dengan dengan tekanan darah tinggi, gangguan jantung, dan faktor risiko lainnya seperti aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Ironisnya, saat tubuh baru memulai hari dan tampak paling segar, justru saat itulah jantung bekerja paling keras dan paling rentan terhadap gangguan.

Apa itu Morning Surge?Ā
Morning surge adalah lonjakan tekanan darah yang terjadi secara alami dalam beberapa jam pertama setelah bangun tidur, dipengaruhi oleh ritme sirkadian tubuh. Ketika kita terbangun, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dalam jumlah tinggi untuk membantu memulai aktivitas. Kortisol biasanya mencapai puncaknya di pagi hari yang secara fisiologis menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan peningkatan kerja jantung. Bersamaan dengan itu, aktivitas sistem saraf simpatik meningkat, trombosit menjadi lebih mudah menggumpal, dan respons tubuh terhadap stres cenderung lebih tinggi. Semua faktor ini membuat waktu antara pukul 4 hingga 10 pagi menjadi periode paling rawan untuk kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke
Seberapa Besar Lonjakan Tekanan Darah di Pagi Hari?Ā
Estimasi besarnya lonjakan tekanan darah saat pagi hari bervariasi tergantung pada metode pengukuran dan karakteristik populasi yang diteliti. Namun, secara umum, tekanan darah sistolik dapat meningkat sekitar 10 hingga 30 mmHg, sementara tekanan diastolik naik sekitar 7 hingga 23 mmHg setelah seseorang bangun tidur. Penelitian menunjukkan bahwa lonjakan ini cenderung lebih besar pada individu berusia lanjut, serta pada mereka yang memiliki kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol. Selain itu, respons ini juga ditemukan lebih menonjol pada populasi kulit putih dibandingkan kelompok etnis lainnya.

Siapa Saja yang Rentan?Ā
Beberapa kelompok yang lebih rentan terhadap dampak morning surge antara lain:
Penderita hipertensi, terutama jika tekanan darah tidak terkontrol
Orang dengan riwayat penyakit jantung atau stroke
Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak garam dapat menyebabkan tubuh menahan air. Hal ini meningkatkan tekanan darah, terutama di pagi hari.
Penderita diabetes dan kolesterol tinggi
Lansia
Perokok atau individu dengan gaya hidup pasif
Orang yang sering mengalami stres atau kurang tidur
Gejala Utama Tekanan Darah Tinggi di Pagi HariĀ
Gejala peningkatan tekanan darah di pagi hari sering kali tidak tampak jelas bahkan bisa luput dari perhatian. Kondisi ini membuat banyak penderita hipertensi maupun anggota keluarganya tidak menyadari bahwa risiko serius sedang mengintai. Oleh karena itu penting untuk mengenali gejala yang kerap muncul di pagi hari dan dapat menjadi petunjuk bahwa tekanan darah berada di luar kendali, diantaranya :
Nyeri dada
Sakit kepala parah
Sesak napas
Mual atau muntah
Penglihatan kabur atau ganda
Pusing atau seperti ingin pingsan
Kejang (ini jarang terjadi tetapi dapat terjadi dalam beberapa kasus)

Strategi Harian untuk Mengontrol Tekanan Darah di Pagi HariĀ
Lonjakan tekanan darah yang signifikan dan terjadi secara tiba-tiba memerlukan penanganan medis segera. Namun, jika kenaikannya masih tergolong ringan, ada beberapa kebiasaan pagi yang bisa Anda ubah untuk membantu menurunkan tekanan darah secara bertahap.
Berikut lima langkah yang dapat dicoba:Ā
1.Ā Sarapan bergizi
Sarapan tinggi protein dan serat membantu menjaga rasa kenyang lebih lama serta menurunkan tekanan darah. Serat juga terbukti mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.
2.Ā Minum air putih
Awali hari dengan satu hingga dua gelas air untuk membantu mengurangi kadar natrium dalam tubuh. Ini juga dapat menekan keinginan untuk langsung mengonsumsi kafein. Jika memungkinkan, pilih teh atau kopi rendah kafein sebagai alternatif.
3.Ā Atasi stres dan bergerak aktif
Stres pagi hari bisa berdampak langsung pada tekanan darah. Coba mulai hari dengan olahraga ringan, meditasi singkat, jalan santai, atau latihan pernapasan untuk membantu tubuh lebih rileks.
4.Ā Konsumsi obat secara teratur
Banyak pasien hipertensi lupa atau menunda minum obat. Padahal, kepatuhan terhadap jadwal minum obat sangat penting agar tekanan darah tetap stabil. Gunakan pengingat harian jika diperlukan.
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, atau berisiko mengalami gangguan jantung, jangan abaikan tanda-tanda yang muncul. Morning surge bisa menjadi sinyal awal dari gangguan kardiovaskular yang serius. Konsultasikan kondisi Anda lebih lanjut bersama tim medis kami di K-Lab Medical Center. Kami menyediakan layanan pemeriksaan tekanan darah, evaluasi risiko jantung, serta saran pengelolaan gaya hidup dan pengobatan yang sesuai. Untuk informasi dan pendaftaran, silakan hubungi kami melalui WhatsApp di 081381367915.āØĀ
Sumber:
NCBI - The Morning Blood Pressure Surge: Therapeutic Implications
NCBI - Morning surge in blood pressure and blood pressure variability in Asia: Evidence and statement from the HOPE Asia Network
Mayo Clinic - Blood pressure: Does it have a daily pattern?
NCBI - Early Morning Blood Pressure Surge
FDA - High Blood PressureāUnderstanding the Silent Killer
Opmerkingen