top of page

Memahami Pemeriksaan Panel Tiroid: Fungsi dan Manfaatnya

  • Gambar penulis: klabdigitalmarketi
    klabdigitalmarketi
  • 16 Jun
  • 5 menit membaca
Memahami Pemeriksaan Panel Tiroid: Fungsi dan Manfaatnya

Keseimbangan hormon dalam tubuh berperan penting dalam menjaga kesehatan dan kualitas hidup. Salah satu komponen utama dari sistem hormonal adalah kelenjar tiroid. Kelenjar tiroid berbentuk seperti kupu-kupu dibagian depan leher Anda yang menghasilkan dua hormon tiroid: tiroksin (Tā‚„) dan triiodotironin (Tā‚ƒ). Hormon tiroid mengendalikan bagaimana proses tubuh menggunakan energi, sehingga memengaruhi hampir setiap organ dalam tubuh Anda, bahkan jantung Anda. Untuk mengevaluasi fungsi kelenjar ini, dokter sering merekomendasikan pemeriksaan panel tiroid, yaitu rangkaian tes darah yang dapat memberikan gambaran menyeluruh tentang kesehatan tiroid Anda.


Gangguan Kelenjar Tiroid

Meski ukurannya kecil, kelenjar tiroid memegang peran vital dalam sistem endokrin tubuh. Gangguan pada tiroid dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang memengaruhi hampir seluruh sistem organ, mulai dari metabolisme hingga suasana hati. Berikut beberapa gangguan akibat kelainan fungsi tiroid:


1.Ā Hipotiroidisme

Kondisi dimana kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang memadai, sehingga sering disebut sebagai tiroid yang kurang aktif. Pada tahap awal, kondisi ini mungkin tidak menimbulkan gejala yang jelas. Seiring waktu, gejala hipotiroidisme bisa berkembang secara perlahan, seperti kelelahan, kulit kering, penambahan berat badan, dan depresi. Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan darah yang mengukur kadar TSH dan hormon Tā‚„Ā bebas (FTā‚„), dan pengobatannya biasanya menggunakan terapi pengganti hormon tiroid seperti levothyroxine. Apabila tidak ditangani, hipotiroidisme dapat berkembang dan memicu berbagai komplikasi kesehatan, termasuk peningkatan kadar kolesterol serta gangguang pada fungsi jantung.


2.Ā Hashimoto’s thyroiditis

Tiroiditis Hashimoto, juga dikenal sebagai tiroiditis autoimun kronis atau tiroiditis limfositik kronis, adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kerusakan sel folikel tiroid melalui proses yang dimediasi imun. Penyebab pasti dari penyakit Hashimoto belum sepenuhnya dipahami, namun penelitian menunjukkan bahwa kombinasi faktor genetik dan lingkungan memainkan peran penting. Gejalanya berupa kelelahan, kulit kering, simbelit, nyeri sendi dan otot, gondok, masalah dengan memori, rambut rontok dan pembesaran lidah.


3.Ā Hipertiroidisme

Penyakit ini ditandai dengan produksi hormone tiroid yang berlebihan. Hipertiroidisme dapat bersifat nyata atau subklinis. Hipertiroidisme nyata didefinisikan sebagai kadar hormon perangsang tiroid (TSH) yang rendah atau tertekan dengan kadar triiodotironin (Tā‚ƒ) yang tinggi dan/atau kadar tiroksin (Tā‚„) yang tinggi. Ketika kadar Tā‚ƒĀ meningkat dengan TSH yang rendah/tertekan dan kadar Tā‚„Ā normal, ini disebut ā€œtoksikosis Tā‚ƒā€. Hipertiroidisme subklinis adalah TSH yang rendah atau tertekan dengan kadar Tā‚ƒĀ dan Tā‚„Ā yang normal. Baik hipertiroidisme nyata maupun subklinis dikaitkan dengan komplikasi jangka panjang yang signifikan. Hipertirodisme dapat mempercepat metabolisme, sehingga menyebabkan banyak gejala, seperti penurunan berat badan, tremor tangan dan detak jantung cepat atau tidak teratur.


4.Ā Penyakit Graves

Penyakit Graves adalah penyakit autoimun yang utamanya menyerang kelenjar tiroid. Penyakit ini merupakan kelainan manifestasi sistemik yang utamanya memengaruhi jantung, otot rangka, mata, kilit, tulang dan hati. Kegagalan mendiagnosis penyakit Graves tepat waktu dapat memicu badai tiroid yang membawa morbiditas dan mortalitas tinggi. Diagnosis dan penanganan penyakit Graves secara dini juga dapat mencegah komplikasi jantung yang parah seperti atrial flutter, atrial fibrillation dan gagal jantung dengan keluaran tinggi.


5.Ā Tiroiditis

Tiroiditis adalah peradangan pada kelenjar tiroid yang dapat menyebabkan gangguan fungsi hormon tiroid, baik sementara maupun permanen. Kondisi ini diklasifikasikan berdasarkan kecepatan onset gejala (akut, subakut atau kronis), penyebab seperti autoimun, infeksi, paparan radiasi atau obat-obatan serta gambaran klinis yang muncul. Dalam banyak kasus, tiroiditis menyebabkan kerusakan sel tiroid yang memicu pelepasan hormon tiroid secara berlebihan (thyrotoxicosis), diikuti oleh fase kekurangan hormon (hipotiroidisme).

Ā 

Memahami Pemeriksaan Panel Tiroid: Fungsi dan Manfaatnya

Pemeriksaan Penel Tiroid

Pemeriksaan tiroid digunakan untuk membantu mendiagnosis dan memantau pengobatan gangguan kelenjar tiroid. Anda mungkin memerlukan tes tiroid apabila memiliki gejala seperti kelelahan, lesu, gelisah, mudah tersinggung, atau perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Berikut beberapa pameriksaan untuk menilai fungsi tiroid:


1.Ā Thyroid Stimulating HormoneĀ (TSH)

TSH adalah hormon yang disekresikan oleh kelenjar pituitari sebagai respon terhadap konsentrasi hormon tiroid yang beredar dalam lingkaran umpan balik endokrin klasik dan karenanya dapat digunakan sebagai penanda status tiroid. Pengukuran konsentrasi TSH serum dianggap sebagai penanda tunggal yang paling efektif untuk menyingkirkan disfungsi tiroid primer.


Kadar TSH yang tinggi, umumnya berarti Anda menderita hipotiroidisme, atau tiroid yang kurang aktif. Hal ini berarti tiroid Anda tidak menghasilkan cukup hormon, akibatnya kelenjar pituitari terus memproduksi dan melepaskan TSH kedalam darah Anda. Kadar TSH yang rendah, biasanya berarti anda menderita hipertiroidisme, atau tiroid yang terlalu aktif. Hal ini berarti tiroid Anda memproduksi terlalu banyak hormon, sehingga kelenjar pituitari berhenti memproduksi dan melepaskan TSH kedalam darah Anda. Jika hasil tes TSH tidak normal, Anda memerlukan setidaknya satu tes lain untuk membantu menemukan penyebab masalahya.


2.Ā Thyroxine (Tā‚„)

Tiroksin (Tā‚„) adalah hormon yang dibuat oleh kelenjar tiroid. Di dalam tubuh, sebagian Tā‚„ diubah menjadi triiodotironin (Tā‚ƒ), yaitu bentuk hormon yang lebih aktif. Tā‚„ bisaĀ dianggap sebagai cadangan bagi Tā‚ƒ. Hanya sedikit Tā‚„ yang beredar bebas didalam darah (sekitar 0,05%), sedangkan sisanya terikat pada protein khusus dalam darah. Kadar Tā‚ƒ dan Tā‚„ yang tinggi akan memberi sinyal balik ke otak untuk menurunkan produksi TSH (terjadi pada hipertiroidisme), sedangkan jika kadarnya rendah, tubuh akan meningkatkan produksi TSH (terjadi pada hipotiroidisme). Pemeriksaan total Tā‚„ sering digunakan untuk melihat fungsi tiroid. Akan tetapi, hasilnya bisa dipengaruhi oleh perubahan kadar protein dalam darah. Oleh karena itu, dalam beberapa kasus, pemeriksaan Tā‚„ bebas (FTā‚„) lebih akurat untuk menggambarkan kondisi tiroid sebenarnya.

Ā 

3.Ā Triiodothyronine (Tā‚ƒ)

Triiodotironin (Tā‚ƒ) merupakan salah satu dari dua hormon utama yang diproduksi oleh kelenjar tiroid, selian tiroksin (Tā‚„). Didalam tubuh, sebagian besar Tā‚ƒ beredar dalam darah dalam keadaan terikat dengan protein, seperti globulin pengikat tiroksin (TBG). Namun, hanya sebagian kecil Tā‚ƒ yang berada dalam bentuk bebas (FTā‚ƒ), yaitu tidak terikat protein. Meskipun jumlahnya sedikit, FTā‚ƒ inilah yang aktif secara biologis dan dapat langsung digunakan oleh sel-sel tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi metabolisme. Pemeriksaan Tā‚ƒ dan FTā‚ƒ sangat berguna dalam mengevaluasi fungsi kelenjar tiroid, terutama untuk mendeteksi kondisi hipertiroidisme, menentukan penyabab gangguan tiroid, serta memantau keberhasilan terapi atau pengobatan tiroid.

Ā 

4.Ā Thyroid Peroxidase Antibody

Tiroid peroxidase (TPO) adalah enzim dikelenjar tiroid yang berperan penting dalam produksi hormone tiroid. Pada beberapa orang dengan penyakit autoimun tiroid, sistem imun secara keliru menyerang TPO dengan membentuk antibodi TPO. Kehadiran antibody ini dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada kelenjar tiroid, sehingga tiroid tidak bisa berfungsi normal. Pemeriksaan antibodi TPO digunakan untuk membantu mendeteksi penyakit tiroid akibat autoimun, seperti penyakit Hashimoto. Tes ini tidak digunakan sebagai satu-satunya ala diagnosis, tetapi sebagai pendukung jika tes lain menunjukkan adanya gangguan tiroid.


Memahami Pemeriksaan Panel Tiroid: Fungsi dan Manfaatnya

Gangguan tiroid sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas di awal, namun dapat berdampak besar terhadap kesehatan jangka panjang. Melalui pemeriksaan panel tiroid, seperti pengukuran TSH, T3, T4, FTā‚ƒ, FTā‚„Ā serta antibodi tiroid, dokter dapat memperoleh gambaran yang lebih menyeluruh tentang fungsi dan kesehatan kelenjar tiroid. Deteksi dini gangguan tiroid memungkinkan penanganan yang lebih cepat dan tepat, sehingga kualitas hidup penderita dapat tetap terjaga. Jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki riwayat keluarga dengan gangguan tiroid, konsultasikanlah dengan tenaga medis untuk mempertimbangkan pemeriksaan panel tiroid sebagai langkah preventif.

Ā 

Sumber

1.Ā Ā Ā Ā  NCBI – Hypothyroidism – 2024

2.Ā Ā Ā Ā  NCBI – Hyperthyroidism – 2023

3.Ā Ā Ā Ā  NCBI – Anatomy, Head and Neck, Thyroid – 2023

4.Ā Ā Ā Ā  NCBI – Hashimoto Thyroiditis – 2025

5.Ā Ā Ā Ā  Mayo Clinic – Hypothyroidism – 2022

6.Ā Ā Ā Ā  Mayo Clinic – T4 (Thyroxine), Total Only, Serum – 2023

7.Ā Ā Ā Ā  Mayo Clinic – Thyroid peroxidase antibody test – 2024

8.Ā Ā Ā Ā  Mayo Clinic – Hashimoto’s Disease – 2025

Comments


© 2025 K-Lab. All rights reserved.

bottom of page